Tanyaku
Jogja,21
Kamu..
kamu buta?
kamu tuli ?
Dengan alasan apa kamu bisa mencintai gadis seperti itu?
Dengan alasan apa kamu bisa tetap bertahan bersama dengan gadis itu?
Tak malu kah kamu dengan gadis itu ? Apabila Jika dan hanya jika Tuhan mempersatukan?
Yang kamu bangga kan dari gadis itu apa?
Apakah kamu juga tidak menyadari di luar sana banyak wanita yang lebih darinya?
Menurutku kau tak begitu buruk, kau pandai, kau tampan.
Kenapa memilih gadis seperti itu?
Banyak sedikit kau juga tau tentang keluarganya kan?
Kau tak malu? Tak malu dengan pilihanmu?
Kau tau gadis itu?
Aku.
Jangan sengaja pergi agar di cari
Merpati terbang tinggalkan dahan
Sang burung surga datang
Suara kehidupanku tak terjangkau di telinga kehidupanmu
Jogja,21
Kamu..
kamu buta?
kamu tuli ?
Dengan alasan apa kamu bisa mencintai gadis seperti itu?
Dengan alasan apa kamu bisa tetap bertahan bersama dengan gadis itu?
Tak malu kah kamu dengan gadis itu ? Apabila Jika dan hanya jika Tuhan mempersatukan?
Yang kamu bangga kan dari gadis itu apa?
Apakah kamu juga tidak menyadari di luar sana banyak wanita yang lebih darinya?
Menurutku kau tak begitu buruk, kau pandai, kau tampan.
Kenapa memilih gadis seperti itu?
Banyak sedikit kau juga tau tentang keluarganya kan?
Kau tak malu? Tak malu dengan pilihanmu?
Kau tau gadis itu?
Aku.
JANGAN !
Sudjiwo Tedjo irine
Jangan sengaja pergi agar di cari
Jangan sengaja lari agar di kejar
Berjuang tak semudah itu.
Jangan baru mencari setelah terlanjur pergi
Jangan baru mengejar saat sudah jauh berlari
Menunggu tak seasyik itu.
Sejenak menghilang,datang tak sama kan.
Jogja,2016
Merpati terbang tinggalkan dahan
Mencari merpati (lagi) disisi hari
Jatuh di sangkar merpati
Dengan seadanya tempat singgahi
Tetap terjaga dengan merpati
Bagai burung sampai mati
Layaknya manusia
Memiliki rasa bosan
Memiliki rasa jenuh
Hingga merpati terbang (lagi)
Tak jauh dari tadi
Sampailah merpati bertemu kutilang diatas ilalang
Melihat kutilang mata tak berkedip saat terbang
Menghiraukan merpati, di sangkar terpati
Sampailah kembali disini ditempat ini
Tak menduga pun menyangka merpati tak lagi sama.
Kicau burung Surga
Jogja,2016
Sang burung surga datang
Membawa kicau merdunya
Berkicau berkata apa
Menerjemahkan segala pesan dari surga
Mengajak terbang bidadari-Nya
Memilih siapa yang menjadi kekasih selanjutnya
Menjelaskan pinta Tuhan kepada mereka
Sampai haus burung surga
Sampai kering laringnya
Hebat..
Karena kicauannya tak dicari
Karena suaranya tak di pahami
Hingga ia pergi
meninggalkan kicauan tak di mengerti
Pergi meninggalkan telinga mati
PELIK !
Diam,2016
Suara kehidupanku tak terjangkau di telinga kehidupanmu
Mungkin hanya sepercik dari jutaan banyak
hidup di dalam air suasana kering
Hidup di dalam neraka rasa surga
Bak gunung yang terlihat indah jika di lihat dari lembah. Tidak dari penduduk sekitar gunung itu
Ijinkan aku meminta.
Wahai langit
Katakan kepada - Nya
Bagaimana caranya menghantam keras hidup
Sampaikan pintaku pada-Nya
Tuhanku sayang
Beriku kekuatan
Bukan ringankan beban
Sampaikan pintaku pada-Nya
Tuhanku sayang
Beriku kekuatan
Bukan ringankan beban
HINGGAMU TERPISAHKU KARENA NYA
Jogja, 2016
Menangis alengka setengah hari
Berterik tanpa henti
menjerit tak membisu juga
Terus saja menangis menjerit
Hingga dan hanya hingga
Jika dan hanya jika
Lentera tak jua ada
Teman surya tak muncul pula
Sampai kulit domba membalut tubuh indahnya
Sampai tertutup paras sayunya
hingga ku dekap
Hingga nyaman yang terlelap
Hingga surya tersenyum semula
Seperti sedia kala tetap terdekapku
Tetap terhangatku tetap terjagaku
Tetap kau terlelap oleh ku
Hingga dan hanya hingga
Jika dan hanya jika
Alunan penutup malam
terucap lantunan mu
Masih mu terjaga oleh ku
Hingga mu terpisah ku karenaNya
My littel Darling
Jogja,2016
Hari manis termewah
Bentang sayapmu
Terbanglah.
Malam abadi terindah
Tutup matamu
Tersenyumlah
Tidurlah
Karna kau Adalah raja
kaulah yang memiliki segalanya
saat dunia bergetar menghancurkan
Tenang..
kau tetaplah seorang Raja
Berlari jika telah runtuh tahtamu
berjalan jika kembali hartamu
Dekap erat permatamu
Lari kemari bersama kuda baja mu
Bernyayi disini, bercerita setetes air menghancurkan batu
Lindungi ciuman bintang terindah
Bersama membawa bunga tercerah
CINTA (?) APA
Januari,2016
Sebuah fatamorgana kehidupan
yang selalu berevolusi seperti teori darwin,
Lucu memang
Kehidupan yang berdasar hukum newton
Sebuah benda akan bergerak jika digerakan
Ketika sebuah roda yang menggilas
Setiap orang yang mengikuti gerakannya
Tapi..
Tanpa gilasan tersebut
Seseorang tidak akan bisa menikmati keindahan itu
Sebuah permainan yang tidak umum
Ketika ada dua kemungkinan
Dapat di menangkan keduanya
Dapat di kalahkan keduanya
Dari semua hal, pengetahuan yang terbaik. Ia tak kena tanggung jawab dan tak bia dicuri. Juga tak bisa dibeli, serta tak bisa dihancurkan.
Cinta ~
Masa lalu yang Tertinggal
Entah,2016
aku adalah jari jari
memegang
roda putar bumi
tenang disisi panikku
mengetuk rasa membawaku tersenyum
disatu diri kumelamun
terangi sisi gelapku
merenung...
arah menuntunku
sadari langkahku
dicelah bumi
ku terpaku
mencari arti hidupku
yang baru
relakan nafasku
kumenunggu datang terang
biarkan gelap menghilang
bantu aku tuk menunggu
roda membawaku
dan kini kubiarkan
masa lalu menghilang
dan tanpa beban
aku meninggalkan belakang
lalu kubiarkan
masa lalu menghilang
tanpa beban
aku meninggalkan belakang
RINDU
Kotamati,29 2016
Dikubur pecahan logam berat
Berbaring dipasir keras padat
Masih sama, diwaktu berbeda ditempat sama
Masih sama, tetap di terangi lili bersusun seri
Mulai tersetubuhi
Hembusan tak terlihat
Terus menerus pelan perlahan
Bulu bulu halus bersentuhan
Menusuk hingga tak berkata
Suara itu terdengar sangat keras
Tapi ..
Tetap saja kuping ini menuli
Nada indah mungkin tak bisa terlupa
Diberbagai banyaknya suara
Masih saja kuping ini menuli
Entah terlalu nikmat dengan rasa yang mengebu
Entah terlalu sakit dengan mata terpejam
Mungkin
Terlalu bising disini
Sampai sampai..
Kosong saja yang berada
Hanya teringat saja sebuah nama
sampai sampai tak pernah lupa
Apakah tersetubuh dengan hembusan yang sama (?)
Semoga ~
Entah ini Berjudul Apa,
Mempuisikan, 29 2016
Bagai bunga harum nafasmu yang kurasaSatu warna yang beri kesejukanHilangkan rasa gelapBagai sirna semua kata yang tlah terucapSgala rasa yang tak pernah bicara tak pernah tuk terucapSatu hati yang ku beri cintaKuberi rasaKuberikan sanjunganTuk saling cintaSaling menjagaTuk saling menyatukan
Pertemuan itu,
Lupa tanggal,2015
Senja kala itu
Mempertemukanku dengan ciptaan-Nya
Tak menduga duga tak mengira ngira
Datang saja, seperti angin tanda kesejukan
Elok paras tak terbesit tanya suatu apa
Doa selalu ada
Harapan tak tertinggal juga
Sampai di sebuah bulan
Dengan berjalan
Tak bertumpu tetapi bertuju
Kota tua29 januari 2016
Lalu lalang dipersimpangan ini
Berada disebuah tengah pusaran tanah berdebu
Pergi disebuah pedusunan terakhir yang ku singgahi
Berdiri berdiam disini
Diantara lelaki dan wanita tak ku kenali
senja ini meneggelamkan suara adzan
Dari pucuk menara yang entah dimana
Masih ada seribu alasan mereka bertahan dijalananDisebuah kota disebuah senjaSeperti air dalam bejanaYang terbawa kereta berkudaentah dalam rupa apa, bahkan tanpa warnaMulai memasuki lorongSeperti remaja sedang jatuh cintaMasalalu ditulis dalam sebuah grafitiTulisan ditembok tombok kotaDari apa sebuah kota berdiri??Kota ini menyimpan perjalanan abadiSetiap kaki memilih jalan sendirilidah pun susah tertancap setengah hatisilang sengketa tuntas sebelum menggodaTaman merajut rumputKeraton mengajak pohonJam ikut mati menjaga rasa amanUtuh dalam sebuah perjamuanTak tertinggal merangkul sebuah persaudaraanTertinggalkan waktu
Januari,16
Kau terbangun dari tidur panjang yang lelahkanmu
Sesali wajahmu merenta kisahmu terlupa
Kau sadari semua yang berjalan tlah tinggalkanmu
Dan tak dapat merangkai semua dekat di khayalmu
Kau harapkan keajaiban datang
Hadir dipundakmu
Kau harapkan keajaiban melengkapi khayalmu
Kau biarkan mimpi tetap mimpi
Yang melengkapi khayalmuKau terhenyak dan terbangunkanDan harapkan keajaiban datang hadir dipundakmuKotatua,2016
KAKI KU UNTUK BERJALAN HANYA SATU18 Agustus 2015,Ketika beban ini sungguh sangat berat,Ketika nafas ini mulai tersendat ,Aku hanya berjalan dengan satu kakiKetika semua mulai tertawa mencela,Ketika semua bertanya tanpa berdosaAaku hanya mengangkat dengan satu tanganSeparuh badan menghilangKaki berjalan dengan pincangTangan memegang tak berdayaMata melihat butaTelinga mendengar tuliHidung yang nyaris tak menghirup udara segarBagai tak memiliki penompangBagai tak memiliki bayanganDan..Aku..Kaki ku untuk berjalan hanya satu.PECAH!!9 Juli 2015,Aku berada disebuah bangunan besar berpintu tralis yang tertutup besar memanjang dengab celah lubang 30cm x 30cm . Aku merasa asing disini,melihat dan membawa sebuah kertas bergambar seorang lelaki berumur 42 tahun, dengan kaos berwarna biru, ku bawa kertas itu sampai disebuah kerumunan pemeriksaan, datang seorang berbadan besar berseragam dengan topi tugasnya. Duduklah aku disebuah aula besar bersama kerumunan orang bersalah, depan belakang kanan dan kiri ,banyaknya air yang turun dari waduk persembunyian. Peluk ciuman yang tak terhenti sambil ku amati satu persatu.Tak lama ku menunggu datang seorang pria yang mirip dengan gambar yang berada di genggamanku. Aku tak tau perasaan ini langsung berbaur menjadi satu, dan air didalam waduk tumpah seketika, banjir yang menguyur kasur berpori ini, pelukan rasa bersalah, pelukan rasa iba, pelukan rasa sayang, pelukan rasa rindu, menjadi satu, pelukan kebahagiaan yang pecah!KETIKA HIDUP SEMPAT TERHENTI2 Juni 2015,Sepucuk surat tiba didepan meja rumah, sebuah surat yang membuat hidup ini mulai terhenti, sempat untuk ku akhiri.Rasa beban hidup yang kian tak terhenti, mencoba tegar menghadapi semua ini, mencoba menutup kuping dengan balok kayu dan selalu terbakar bara biru.Asap cibir yang terus terucap dari mulut ke mulut. Terjatuh sebuah surat kabar harian yang membuat ku semakin bulat untuk mengakhiri semua ini. Perasaan yang kacau, seorang sahabat yang tiba tiba menjadi sampah, pikiran yang membotakan rambut, adalah saat dimana ini ketika hidup sempat terhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar