TARIAN
DARI : NANGGRO ACEH DARUSALLAM TARI SEUDATI
Tari Seudati adalah nama
tarian yang berasal dari provinsi Aceh. Seudati berasal dari kata Syahadat, yang berarti
saksi/bersaksi/pengakuan terhadap Tiada Tuhan selain Allah, dan Nabi Muhammad utusan Allah.
Tarian ini juga termasuk kategori Tribal War Dance atau
Tari Perang, yang mana syairnya selalu membangkitkan semangat pemuda Aceh untuk
bangkit dan melawan penjajahan. Oleh sebab itu tarian ini sempat dilarang pada
zaman penjajahan Belanda, tetapi sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan menjadi
Kesenian Nasional Indonesia.
Jenis tarian ini tidak menggunakan alat musik,
tetapi hanya membawakan beberapa gerakan, seperti tepukan tangan ke dada dan
pinggul, hentakan kaki ke tanah dan petikan jari. Gerakan tersebut mengikuti
irama dan tempo lagu yang dinyanyikan. Bebarapa gerakan tersebut cukup dinamis
dan lincah dengan penuh semangat. Namun, ada beberapa gerakan yang tampak kaku,
tetapi sebenarnya memperlihatkan keperkasaan dan kegagahan si penarinya. Selain
itu, tepukan tangan ke dada dan perut mengesankan kesombongan sekaligus
kesatria.
Seudati Menggambarkan semangat perjuangan, sikap
kepahlawanan, keriangan, kelincahan, serta sikap hidup yang dinamis, kegotong
royongan dan persatuan.
Busana tarian seudati terdiri dari celana panjang dan kaos oblong lengan
panjang yang ketat, keduanya berwarna putih; kain songket yang dililitkan
sebatas paha dan pinggang; rencong yang disisipkan di pinggang; tangkulok (ikat
kepala) yang berwarna merah yang diikatkan di kepala; dan sapu tangan yang
berwarna. Busana seragam ini hanya untuk pemain utamanya, sementara aneuk syahi
tidak harus berbusana seragam. Bagian-bagian terpenting dalam tarian seudati
terdiri dari likok (gaya; tarian), saman (melodi), irama kelincahan, serta
kisah yang menceritakan tentang kisah kepahlawanan, sejarah dan tema-tema
agama.
ð TARI SAMAN
Tari Saman adalah
sebuah tarian suku Gayo (Gayo Lues) yang
biasa ditampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair
dalam tarian Saman mempergunakan bahasa
Gayo.Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian
ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan,
kekompakan dan kebersamaan.Lagu dan syair
pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria
yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut
dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup
sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan
masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan
oleh pihak lawan.
Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup
unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya,
seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua gerak ini
adalah bahasa Gayo).
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau
puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan
Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2
orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era
modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila
ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai
gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur
gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman
yaitu ganit.
TARIAN DARI : SUMATERA UTARA
Tari Serampang
Duabelas merupakan tarian tradisional Melayu yang berkembang
di bawah Kesultanan Serdang. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada tahun
1940-an dan digubah ulang oleh penciptanya antara tahun 1950-1960.Sebelum
bernama Serampang Duabelas, tarian ini bernama Tari Pulau Sari, sesuai dengan
judul lagu yang mengiringi tarian ini, yaitu lagu Pulau Sari Sinar.
Sedikitnya ada dua alasan mengapa
nama Tari Pulau Sari diganti Serampang Duabelas. Pertama, nama Pulau
Sari kurang tepat karena tarian ini bertempo cepat (quick step). Menurut
Tengku Mira Sinar, nama tarian yang diawali kata “pulau” biasanya bertempo rumba,
seperti Tari Pulau Kampai dan Tari Pulau Putri. Sedangkan Tari Serampang
Duabelas memiliki gerakan bertempo cepat seperti Tari Serampang Laut.
Berdasarkan hal tersebut, Tari Pulau Sari lebih tepat disebut Tari Serampang
Duabelas.
Nama duabelas sendiri
berarti tarian dengan gerakan tercepat di antara lagu yang bernama serampang
(Sinar, 2009: 48). Kedua, penamaan Tari Serampang Duabelas merujuk pada
ragam gerak tarinya yang berjumlah 12, yaitu: pertemuan pertama, cinta meresap,
memendam cinta, menggila mabuk kepayang, isyarat tanda cinta, balasan isyarat,
menduga, masih belum percaya, jawaban, pinang-meminang, mengantar pengantin dan
pertemuan kasih.Penjelasan tentang ragam gerak Tari Serampang Duabelas akan
dibahas kemudian.
Menurut Tengku Mira Sinar,
tarian ini merupakan hasil perpaduan gerak antara tarian Portugis dan Melayu
Serdang. Pengaruh Portugis tersebut dapat dilihat pada keindahan gerak tarinya
dan kedinamisan irama musik pengiringnya.
Tari tor -
tor adalah salah satu jenis tari yang berasal dari suku batak di
Sumatera Utara. Di masa lalu, tari ini dilakukan oleh patung-patung batu yang
telah dimasuki roh. Roh itu menggerakkan batu seperti menari namun dengan
gerakan yang kaku.
Tari Tor Tor termasuk sangat sederhana dalam
hal gerakan. Para penari tor tor cukup membuat gerakan tangan yangcukup
terbatas dengan gerakan kaki jinjit-jinjit mengikuti iringan musik yang
disebut sebagai magondangi yang terdiri dari alat-alat musik tradisional
seperti gondang, suling, terompet batak, dan lain-lain.
Tata busana tari tor tor termasuk sangat
sederhana. Pria dan wanita yang ingin menarikan tari tor tor cukup mengenakan
baju biasa yang dikenakan saat pesta. Baju ini dilengkapi dengan aksesoris
berupa tenunan khas batak yang bernama Ulos. Ulos yang digunakan ada dua jenis,
yakni ulos yang berupa ikat kepala dan ulos yang berupa selendang. Motif
selendang ulos yang digunakan tergantung dari pesat apa yangsedang digelar.
TARIAN DARI : SUMATERA
BARAT
ð TARI PIRING
Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari
Piriang adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan
dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian
diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman
tangan.
Gerakan tari piring
pada umumnya adalah meletakkan dua buah piring di atas dua telapak tangan yang kemudian diayun dan diikuti oleh gerakan-gerakan
tari yang cepat, dan diselingi dentingan piring atau dentingan dua cincin di jari penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya
piring-piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan
kemudian para penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring tersebut.
Tarian ini diiringi
oleh alat musik Talempong dan Saluang. Jumlah penari biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga sampai
tujuh orang. Kombinasi musik yang cepat dengan gerak penari yang begitu lincah
membuat pesona Tari Piring begitu menakjubkan. Pakaian yang digunakan para
penaripun haruslah pakaian yang cerah, dengan nuansa warna merah dan kuning
keemasan.
ð TARI PAYUNG
Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Daerah Minang dan
menggambarkan kasih sayang seorang kekasih yang dilambangkan dengan melindungi
dengan payungnya.
Tari Payung Minangkabau ini memang merupakan tari
pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara berpasang-pasangan. Selain
menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, bisa
juga ditambah dengan selendang untuk penari wanita.
Jumlah penari dalam Tari Payung Minangkabau selau
genap dan selalu berpasangan, bisa tiga atau empat pasang. Kalaupun ada gerakan
lelaki berpindah pasangan, bukan berarti hatinya terbagi dua atau lebih, namun
itu hanya wujud dari kreasi yang dimainkan. Pada hakekatnya mereka hanya satu
pasang, tetapi digambarkan dalam bentuk banyak
TARIAN DARI : RIAU
ð TARI JOGED LAMBAK
Joget Lambak atau joget dangkung merupakan
suatu tarian yang cukup populer bagi masyarakat melayu. Dalam
perkembangannya ,joget lambak ini telah berkembang didaerah Bintan, Batam, Moro
dan tersebar luas diseluruh masyarakat Kepulauan Riau.
Menurut sejarahnya, joget lambak memang sudah ada sejak dari zaman dahulu maupun sejak zaman kerajaan – kerajaan melayu Riau-Lingga . Joget Lambak ini juga merupakan rangkaian perjalanan dari kebudayaan melayu yang tidak lapuk oleh hujan dan tidak lekang oleh waktu. Gerak tariannya yang sangat lemah gemulai dan berlenggang menjadi khas suatu tanda, bahwa tarian ini tetap ada disepanjang zaman.Alat musik yang digunakan juga sangat sederhana seperti Biola, Gong atau Tetawak dan Gendang, suatu alat musik yang menjadi lambang kesenian tradisional melayu.
Menurut sejarahnya, joget lambak memang sudah ada sejak dari zaman dahulu maupun sejak zaman kerajaan – kerajaan melayu Riau-Lingga . Joget Lambak ini juga merupakan rangkaian perjalanan dari kebudayaan melayu yang tidak lapuk oleh hujan dan tidak lekang oleh waktu. Gerak tariannya yang sangat lemah gemulai dan berlenggang menjadi khas suatu tanda, bahwa tarian ini tetap ada disepanjang zaman.Alat musik yang digunakan juga sangat sederhana seperti Biola, Gong atau Tetawak dan Gendang, suatu alat musik yang menjadi lambang kesenian tradisional melayu.
TARIAN DARI : JAMBI
ð TARI SEKAPUR SIRIH
Tari Sekapur Sirih
merupakan tarian selamat
datang kepada tamu-tamu besar di Provinsi Jambi dan Riau dan juga terkenal di
malaysia sebagai tarian wajib kepada tamu besar.
Keagungan dalam gerak yang lembut dan halus menyatu dengan iringan
musik serta syair yang ditujukan bagi para tamu. Menyambut dengan hati yang
putih muka yang jernih menunjukkan keramahtamahan bagi tetamu yang dihormati.
Tari ini menggambarkan ungkapan rasa putih hati masyarakat dalam
menyambut tamu. Sekapur Sirih biasanya ditarikan oleh 9 orang penari perempuan,
dan 3 orang penari laki-laki, 1 orang yang bertugas membawa payung dan 2 orang
pengawal. Propetri yang digunakan: cerano/wadah yang berisikan lembaran daun
sirih, payung, keris. Pakaian: baju kurung /adat Jambi, iringan musik langgam
melayu dengan alat musik yang terdiri dari : biola, gambus, akordion,
rebana, gong dan gendang.
ð TARI SELAMPIT DELAPAN
Tari
selampit delapan merupakan
tari tradisional yang berasal dari Provinsi Jambi. Tari ini pertama kali
diperkenalkan oleh M. Ceylon ketika
bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an. Pria
kelahiran Padang Sidempuan 7 Juli 1941 ini
memiliki bakat yang luar biasa dalam bidang kesenian, terutama seni tari. Sebagai pribadi
yang baik, ramah, dan enerjik membuat dia mudah beradaptasi dengan budaya
dan lingkungan setempat. Aktivitasnya yang lebih banyak bergulat dalam bidang
kebudayaan menjadikan dirinya berhasil menangkap pesan terdalam dari pergaulan
masyarakat yang kemudian diolah menjadi sebuah karya seni bernama Tari Selampit
Delapan.Tarian dibuka dengan gerakan jongkok lalu memutar sembari menghaturkan
salam sembah pada penonton sebagai rasa hormat.tarian dilanjutkan dengan
melakukan gerakan inti. Masing-masing penari segera mengambil syal yang
tergantung untuk selanjutnya bersiap melakukan gerakan inti. Mereka kemudian
membentuk sebuah lingkaran sebelum melakukan gerakan berputar. Perlahan-lahan
satu persatu dari para penari berputar untuk merajut syal, gerakan ini
dilakukan secara bergiliran dengan gerakan gemulai, sehingga syal menyatu
menjadi lilitan yang indah. Setelah syal menyatu dengan bagus, maka gerakan
tari dilanjutkan dengan membuka rajutan syal. Gerakannya pun dilakukan persis
seperti gerakan awal ketika membuat rajutan. Setelah rajutan selesai dibuka, maka
posisi para penari kembali membentuk formasi lingkaran sembari memainkan syal
tersebut dengan gerakan yang teratur dan dilakukan sampai selesai hingga syal
kembali terbuka seperti sedia kala.Gerakan tarian bertambah menarik dengan
komposisi warna-warni pakaian dan syal yang dipakai para penari. Para penari
yang berjumlah 8 orang (4 pasang) tampil dengan komposisi pakaian yang beraneka
warna, seperti biru, kuning, merah, dan merah muda dengan warna syal yang
senada.
TARIAN DARI : SUMATERA
SELATAN
ð TARI TANGGAI
Tari tepak atau tari tanggai yang
biasa digelarkan untuk menyambut tamu-tamu terhormat. Tarian ini memiliki
persamaan dengan tari Gending Sriwijaya. Perbedaannya pada jumlah penari dan
busananya. Tari tepak atau tanggai dibawakan oleh 5 penari sedangkan tari
Gending Sriwijaya 9 penari. Busana penari tepak atau tanggai ini tidak
selengkap busana dan asesoris penari Gending.
Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang. Tari Tanggai sering dipergunakan dalam acara pernikahan masyarakat Sumatera Selatan, acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatera Selatan.
Kelenturan gerak dan lentiknya jemari penari menunjukan betapa tulusnya tuan rumah memberikan penghormatan kepada tamu. Perpaduan gerak gemulai penari dengan harmoni lagu pengiring yang berjudul enam bersaudara melambangkan keharmonisan hidup masyarakat Palembang. Tari Tanggai sering dipergunakan dalam acara pernikahan masyarakat Sumatera Selatan, acara-acara resmi organisasi dan pergelaran seni di sekolah-sekolah. Sanggar-sanggar seni di kota Palembang banyak yang menyediakan jasa pergelaran tarian tanggai ini, lengkap dengan kemewahan pakaian adat Sumatera Selatan.
ð TARI PUTRI BEKHUSEK
Tari Putri Bekhusek, artinya
sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan
Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.
TARIAN DARI : LAMPUNG
ð TARI BEDANA
Tari Bedana adalah salah satu kesenian tradisional masysrakat Lampung. Tari ini dibawa
oleh orang Arab pada sekitar tahun 1930 yang kemudian diajarkan kepada tiga
orang anaknya bernama Ma’ruf, Amang, dan Abdullah. Mereka lalu menyebarkan
tarian ini ke seluruh pelosok daerah Lampung. Tari Bedana adalah tari tradisional yang telah
berakar serta dirasakan sebagai suatu symbol tradisi yang sangat luas tentang
pandangan hidup serta alam lingkungan yang ramah dan terbuka
Tari Bedana adalah sebuah kesenian rakyat yang akrab dan merupakan salah satu
nilai budaya untuk mengintrospeksikan suatu pergaulan, kasih sayang, dan
persaudaraan,yang tulus dan ikhlas sebagai ciri dari sebuah ketradisionalan
yang tak akan lepas. Tari ini ditampilkan secara berpasangan, sebaiknya putra dan
putri. Satu keunikan bernilai plus dari tari berpasangan ini adalah bahwa ragam
gerak tari bedana tidak memperkenankan penari bersentuhan dengan pasangannya.
Hal itu merupakan refleksi sebuah pergaulan masyarakat dan muda-mudi yang harus
penuh kehati-hatian dan saling menjaga kehormatan diri untuk tidak bersentuhan
dengan orang yang bukan mahramnya. Filosofi tersebut tidaklah mustahil ada,
sebab tari Bedana ini memang dibawa oleh orang Arab yang memiliki budaya
demikian.
Tari Bedana ini adalah tari
yang relative mudah ragam geraknya untuk dikuasai sehingga jenis tari
tradisional ini sangat familiar di kalangan masyarakat Lampung. Dewasa ini,
Tari Bedana sudah dikreasikan seperti Tari Bedana Ganta, Tari Bedana Maramis,
dan Tari Bedana Lunik.
ð
TARI MELINTING
Tarian Melinting merupakan tari adat tradisional Keagungan Keratuan Melinting yang
diciptakan oleh Ratu Melinting yaitu Pangeran Panembahan Mas, yang dipentaskan
pada saat acara Gawi Adat (Betawi). Tari Melinting ini merupakan tari
tradisional lepas untuk hiburan pelengkap pada saat acara Gawi Adat.Personal
penarinya pun hanya sebatas pada putra putrid Ratu Melinting.Gerak, Elemen
gerak merupakan salah satu unsure poko dalam tari. Gerak dalam tari terwujud
setelah anggota-anggota badan manusia yang telah terbentuk digerakkan. Gerak
merupakan substansi dari tari. Namun, tidak semua gerak bisa disebut sebagai
tari. Hanya gerak yang sudah mengalami penggarapan, pemiliki makna dan nilai
estetis, yang dapat disebut sebagai gerak tari.Gerak dalam tari Melinting
adalah gerak gerak maknawi, yaitu setiap gerakan mempunyai maksud atau makna.
Pada adegan pembukaan, makna gerak adalah bahwa putra dan putri punyimbang
melakukan penghormatan kepada para punyimbang/tamu agung
Gerakan yang dipakai pada tari Melinting dibedakan
antara gerakan penari putra dan putrid meliputi : babar kipas, jong sumbah,
sukhung, sekapan balik palau, kenui melayang nyiduk, salaman, suali, niti
batang, luncat kijang, dan lapah ayun.
Gerak penari putrid meliputi babar kipas, jong sumbah,
sukhung, sekapan, timbangan/ terpipih mabel melayang, ngiyau bias, nginjak
lado, nginjak tahi manuk, lapah ayun.
Sedankan musik eksternal adalah musik yang berasal dari alat musik
instrumental, misalnya piano, gitar dan gamelan.Iringan pada tari Melinting adalah
iringan atau musik eksternal nama seperangkat instrument yang digunakan adalan
kalo bala (kelittang).
TARIAN DARI : DKI
JAKARTA
ð TARI TOPENG
Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di dunia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas
digunakan dalam tari yang menjadi
bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para
leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang
dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih
menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
Cerita klasik
Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama
dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan
sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.
ð TARI YAPONG
Tari
Yapong bukan tari pergaulan seperti Jaipongan dan seperti jenis tari
lainnya, yang berasal dari Jawa Barat, namun kemudian dalam perkembangan tari
yapong kadang kala berfungsi sebagai tari pergaulan untuk mengisi acara menari
sesuai permintaan karena tarian ini penuh dengan variasi.Tari Yapong merupakan
suatu tari gembira dengan gerakan yang dinamis dan erotis. Dalam adegan tersebut
dipertunjukkan suasana gembira menyambut kemenangan Pangeran Jayakarta. Adegan
ini dinamai Yapong dan tidak mengandung arti apapun. Namun istilah Yapong ini
lahir dari bunyi lagunya ya, ya, ya, ya, yang dinyanyikan artis pengiringnya
serta suara musik yang berkesan pong, pong, pong, sehingga lahirlah “ya-pong”
dan berkembang menjadi Yapong.Tari Yapong diwarnai oleh tari rakyat Betawi,
kemudian diolah dengan unsur-unsur tari pop, antara lain unsur tari daerah
Sumatera.Alat musik yang digunakan saat tarian ini dipergelarkan adalah
campuran antara Betawi, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Setelah menjadi tarian
lepas, dalam tarian tersebut. DKl Jakarta memanfaatkan instrumen Rebana Biang,
Rebana Hadroh, dan Rebana Ketimpring
TARIAN DARI : JAWA
BARAT
ð TARI TOPENG KUNCURAN
Tari topeng kuncaran – Asal mula atau sejarah tari
topeng kuncaran yang menurut beberapa sumber berasal dari daerah di jawa barat.
Tari topeng kuncaran menceritakan
dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.
ð TARI MERAK
Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung
merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang
diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden
Tjetje SomantriTarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang
masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan
laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul biasanya. Dalam
adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang
sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang
merak yang sedang bermesraan
TARIAN DARI : JAWA
TENGAH
ð TARI SERIMPI
Tarian
Serimpi merupakan tarian bernuansa mistik. Menurut sejarah nya Tari
serimpi berasal dari daerah Yogyakarta/jogja. Tari serimpi diiringi
oleh gamelan Jawa. Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari wanita. Gerakan
tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari tarian Serimpi. Tarian
srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan tarian karya
Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada tahun 1788-1820
dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal dari kata “sang
apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini melambangkan bekal
untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada Belanda.Srimpi
bersinonimkan bilang empat. Tarian Jawa yang berasal dari Yogyakarta ini
kebanyakan ditarikan oleh penari dengan jumlah empat orang diiringi oleh musik
gamelan Jawa. Gerakan tangan yang lambat dan gemulai, merupakan ciri khas dari
tarian Serimpi. Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi penari Serimpi
melambangkan empat unsur dari dunia, Yakni grama (api), angin (udara), toya
(air), dan bumi (tanah).
Selain itu kata “srimpi” juga diartikan dengan akar kata “impi” [dalam bahasa Jawa] atau mimpi. Serimpi merupakan seni yang adhiluhung serta dianggap pusaka Kraton. Tema yang ditampilkan pada tari Serimpi sebenarnya sama dengan tema pada tariBedhaya Sanga, yaitu menggambarkan pertikaian antara dua hal yang bertentangan antara baik dengan buruk, antara benar dan salah antara akal manusia dan nafsu manusia.
Selain itu kata “srimpi” juga diartikan dengan akar kata “impi” [dalam bahasa Jawa] atau mimpi. Serimpi merupakan seni yang adhiluhung serta dianggap pusaka Kraton. Tema yang ditampilkan pada tari Serimpi sebenarnya sama dengan tema pada tariBedhaya Sanga, yaitu menggambarkan pertikaian antara dua hal yang bertentangan antara baik dengan buruk, antara benar dan salah antara akal manusia dan nafsu manusia.
ð TARI BAMBANGAN CAKIL
Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini
sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan
Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan
raksasa. Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan
Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas. Didalam pementasan wayang Kulit, adegan
perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet
Sanga. Perang antara Ksatria
(Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa
digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.
Makna yang
terkandung dalam tarian ini adalah bahwa segala bentuk kejahatan, keangkara
murkaan pasti kalah dengan kebaikan.
TARIAN DARI : DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
ð TARI SERIMPI SANGUPATI
Tarian ini dimainkan oleh dua orang penari
wanita. Tarian srimpi sangopati karya Pakubuwono IX ini, sebenarnya merupakan
tarian karya Pakubuwono IV yang memerintah Kraton Surakarta Hadiningrat pada
tahun 1788-1820 dengan nama Srimpi sangopati kata sangapati itu sendiri berasal
dari kata “sang apati” sebuah sebutan bagi calon pengganti raja. Tarian ini
melambangkan bekal untuk kematian (dari arti Sangopati) diperuntukan kepada
Belanda.
ð TARI BEDAYA
Tari Bedhaya adalah sebuah tari yang amat disakralkan dan hanya digelar dalam setahun
sekali. Konon di dalamnya sang Ratu Kidul ikut menari sebagai tanda
penghormatan kepada raja-raja penerus dinasti Mataram.
Perbendaharaan beksan (tarian) tradisi keraton
Surakarta Hadiningrat terdiri dari berbagai ragam. Dilihat dari fungsinya,
tarian itu bisa dibagi dalam 3 macam. Yaitu tari yang punya sifat magis
religius, tari yang menggambarkan peperangan, dan tari yang mengandung cerita
(drama).
Masing-masing tari tercipta karena ada sejarahnya yang
dipengaruhi oleh suasana saat itu. Berbagai macam jenis tari yang diciptakan
oleh pengramu keraton bukan asal buat, melainkan dipadu dengan masukan dari
kalangan lelembut yang punya hubungan baik dengan keluarga keraton. Sehingga
ada muatan mistis dan gaib.
TARIAN DARI : JAWA
TIMUR
ð TARI REMONG
Tari Remong berasal
dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian
ini berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, tarian ini diciptakan oleh
warga yang perprofesi sebagai pengamen tari di kala itu, memang banyak profesi
tersebut di Jombang, kini Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang
digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun,
pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai
sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan,
maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan
tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam
perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan,
sehingga memunculkan gaya tarian yang lain: Remo Putri atau Tari Remo
gaya perempuan.Karakteristika yang paling utama dari Tari Remo adalah gerakan
kaki yang rancak dan dinamis. Gerakan ini didukung dengan adanya lonceng-lonceng
yang dipasang di pergelangan kaki. Lonceng ini berbunyi saat penari melangkah
atau menghentak di panggung. Selain itu, karakteristika yang lain yakni gerakan
selendang atau sampur, gerakan anggukan dan gelengan kepala, ekspresi wajah,
dan kuda-kuda penari membuat tarian ini semakin atraktif.
ð TARI REOG PONOROGO
Reog adalah salah satu kesenian budaya
yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap
sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh
sosok warok dan gemblak, dua
sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu
budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau
mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.Ada lima versi cerita populer yang
berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok, namun salah satu
cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang
abdi kerajaan pada masa Bhre
Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka
akan pengaruh kuat dari pihak istri raja Majapahit yang
berasal dari Cina, selain
itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang korup, ia pun melihat
bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja
dan mendirikan perguruan di mana ia mengajar seni bela diri kepada anak-anak
muda, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak
muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan kerajaan Majapahit kembali. Sadar
bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan
politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang
merupakan "sindiran" kepada Raja Kertabhumi dan
kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan
masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog.
TARIAN DARI : BALI
ð TARI LEGONG
Legong
merupakan sekelompok tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang
terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari gambuh.
Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya gerak tari yang
luwes atau lentur dan "gong" yang artinya gamelan.
"Legong" dengan demikian mengandung arti gerak tari yang terikat (terutama
aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Gamelan yang dipakai mengiringi
tari legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan.
Legong dikembangkan di keraton-keraton
Bali pada abad ke-19 paruh kedua. Konon idenya diawali dari seorang pangeran
dari Sukawati yang dalam keadaan sakit keras bermimpi melihat dua gadis menari
dengan lemah gemulai diiringi oleh gamelan yang indah. Ketika sang pangeran
pulih dari sakitnya, mimpinya itu dituangkan dalam repertoar tarian dengan
gamelan lengkap
Struktur
tarinya pada umumnya terdiri
dari papeson, pangawak, pengecet, dan pakaad.
ð TARI KECAK
Tari
Kecak ialah pertunjukan seni khas Bali
yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki.
Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki
yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan “cak” dan
mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu
Rama melawan Rahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual
Sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada
kondisi tidak sadar, melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur
dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari
yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur
melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain
yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rhama, Shinta, Rahwana, Hanoman,
dan Sugriwa.Pojok Pedia
Lagu tari
Kecak diambil dari ritual tarian Sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat
musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang
memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun
1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies
menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah
Ramayana. Wayan Limbak mempopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama
rombongan penari Bali-nya.
ð TARI PENDET
Tari Pendet pada
awalnya merupakan tari pemujaan
yang banyak diperagakan di pura, tempat
ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas
turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para
seniman Bali mengubah
Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.
Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan RindiPendet
merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak
seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif,
Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita,
dewasa maupun gadis
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang
dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para
wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan
contoh yang baik.
Tari putri ini memiliki pola gerak yang lebih dinamis daripada Tari
Rejang yang dibawakan secara berkelompok atau berpasangan. Biasanya
ditampilkan setelah Tari Rejang di halaman pura
dan biasanya menghadap ke arah suci (pelinggih) dengan mengenakan
pakaian upacara dan masing-masing penari membawa sangku,
kendi,
cawan,
dan perlengkapan sesajen
lainnya.
TARIAN DARI : NUSA
TENGGARA BARAT / NTB
ð TARI MPAA LENGGO
Tari Mpaa Lenggogo, sebuah tarian guna menyambut Maulid Nahi Muhammad SAW. Tarian
ini juga scring dipertunjukkan pada upacara-upacara perkawinan atau upacara
khitanan keluarga raja.
ð TARI BATUNGANGA
Tari Batu Nganga merupakan sebuah tari
yang berasal dari Nusa Tenggara Barat. Tarian ini berisi cerita rakyat yang
menceritakan tentang putri raja yang dicintai oleh rakyatnya. Putri tersebut
diceritakan masuk ke dalam batu. Juga diceritakan permohonan rakyat agar sang putri
dapat keluar dari dalam batu tersebut.
TARIAN DARI : NUSA
TENGGARA TIMUR /NTT
ð TARI PERANG(CACI)
Caci
atau tari Caci atau adalah tari
perang sekaligus permainan
rakyat antara sepasang penari laki-laki
yang bertarung dengan cambuk dan perisai di Flores, Nusa Tenggara
Timur, Indonesia. Penari yang
bersenjatakan cambuk (pecut) bertindak sebagai penyerang dan seorang lainnya bertahan
dengan menggunakan perisai (tameng). Tari ini dimainkan saat syukuran musim panen (hang woja) dan ritual tahun baru (penti)
, upacara pembukaan lahan atau upacara adat besar lainnya, serta dipentaskan
untuk menyambut tamu penting.
Seorang
laki-laki yang berperan sebagai pemukul (disebut paki) berusaha memecut
lawan dengan pecut yang dibuat dari kulit kerbau/sapi yang
dikeringkan. Pegangan pecut juga dibuat dari lilitan kulit kerbau. Di ujung
pecut dipasang kulit kerbau tipis dan sudah kering dan keras yang disebut lempa
atau lidi enau yang masih
hijau (disebut pori). Laki-laki yang berperan sebagai penangkis (disebut
ta’ang), menangkis lecutan pecut lawan dengan perisai yang disebut nggiling
dan busur dari bambu berjalin rotan yang disebut agang atau tereng. Perisai berbentuk bundar, berlapis kulit kerbau yang sudah dikeringkan. Perisai dipegang
dengan sebelah tangan, sementara sebelah tangan lainnya memegang busur penangkis.
ð TARI GARENG LAMENG
Tarian gareng lameng
ini bisa saja di sebut tari sakral karena tarian ini ti tarikan pada
acara-acara tertentu,
Tari Gareng
Lameng, dipertunjukkan pada upacara khitanan. Tari ini berupa ucapan selamat serta
mohon berkat kepada Tuhan agar yang dikhitan sehat lahir batin dan sukses dalam
hidupnya.
TARIAN DARI :
KALIMANTAN BARAT
ð TARI MONONG
Tari Monong/Manang/Baliatn, merupakan tari Penyembuhan yang terdapat pada seluruh masyarakat Dayak.
tari ini berfungsi sebagai penolak/penyembuh/ penangkal penyakit agar si
penderita dapat sembuh kembali penari berlaku seperti dukun dengan jampi-jampi.
tarian ini hadir disaat sang dukun sedang dalam keadaan trance, dan tarian ini
merupakan bagian dari upacara adat Bemanang/Balian.
ð TARI ZAPIN TEMBUNG
Zapin berasal dari
bahasa arab yaitu "Zafn" yang mempunyai arti pergerakan kaki cepat
mengikut rentak pukulan. Zapin merupakan
khazanah tarian rumpun Melayu yang
mendapat pengaruh dari Arab. Tarian tradisional ini bersifat edukatif
dan sekaligus menghibur, digunakan sebagai media dakwah Islamiyah
melalui syair lagu-lagu zapin yang didendangkan.
Musik pengiringnya terdiri atas dua alat yang utama yaitu alat
musik petik gambus dan tiga
buah alat musik tabuh gendang kecil yang disebut marwas. Sebelum
tahun 1960, zapin hanya ditarikan oleh penari laki-laki namun kini sudah biasa
ditarikan oleh penari perempuan bahkan penari campuran laki-laki dengan
perempuan.
Tari Zapin sangat ragam gerak tarinya, walaupun pada dasarnya gerak
dasar zapin-nya sama, ditarikan oleh rakyat di pesisir timur dan barat Sumatera, Semenanjung Malaysia, Sarawak, Kepulauan
Riau,
pesisir Kalimantan dan Brunei Darussalam.
TARIAN DARI : SULAWESI
SELATAN
ð TARI BOSARA
Tari
Bosara adalah tarian yang mengambarkan bahwa orang bugis jika
kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran
dan kehormatan. Pada zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Gerakan tarian ini sangat luwes sehingga enak untuk dilihat.
Bosara sendiri merupakan piring khas suku bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Bahan dasar bosara berasal dari besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, seperti warna merah, biru, hijau atau kuning, yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya.
Selain digunakan sebagai salah satu alat yang digunakan para penari tarian daerah, bosara juga biasanya menjadi tempat sajian aneka kue tradisional yang diletakkan di meja pada acara resmi pemerintahan sebagai simbol adat Sulsel, khususnya pada acara-acara sakral seperti pesta pernikahan adat.
Bosara yang digunakan sebagai wadah kue tradisional maupun lauk, dijejer rapih di atas meja berkaki pendek, biasanya disebut meja Oshin. Untuk melengkapi sajian dalam wadah bosara itu, diletakkan baki kecil yang di atasnya dilapisi kain yang berwarna mirip dengan warna bosara dan meja. Di atas baki kecil tersebut, diletakkan alas dan piring ceper berukuran kecil yang digunakan untuk meletakkan kue tradisional yang diambil dari bosara, kemudian cangkir untuk minuman teh serta tutupnya, ditambah gelas untuk air putih.
kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran
dan kehormatan. Pada zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Gerakan tarian ini sangat luwes sehingga enak untuk dilihat.
Bosara sendiri merupakan piring khas suku bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Bahan dasar bosara berasal dari besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, seperti warna merah, biru, hijau atau kuning, yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya.
Selain digunakan sebagai salah satu alat yang digunakan para penari tarian daerah, bosara juga biasanya menjadi tempat sajian aneka kue tradisional yang diletakkan di meja pada acara resmi pemerintahan sebagai simbol adat Sulsel, khususnya pada acara-acara sakral seperti pesta pernikahan adat.
Bosara yang digunakan sebagai wadah kue tradisional maupun lauk, dijejer rapih di atas meja berkaki pendek, biasanya disebut meja Oshin. Untuk melengkapi sajian dalam wadah bosara itu, diletakkan baki kecil yang di atasnya dilapisi kain yang berwarna mirip dengan warna bosara dan meja. Di atas baki kecil tersebut, diletakkan alas dan piring ceper berukuran kecil yang digunakan untuk meletakkan kue tradisional yang diambil dari bosara, kemudian cangkir untuk minuman teh serta tutupnya, ditambah gelas untuk air putih.
ð TARI KIPAS
Tari
Kipas Pakarena adalah salah satu ekspresi kesenian tari
masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi pariwisata Sulawesi
Selatan. Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena” yang
memiliki arti “main”. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat
Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.Ekspresi kelembutan akan banyak
terlihat dalam gerakan tarian ini, mencerminkan karakter perempuan Gowa yang
sopan, setia, patuh dan hormat terhadap laki-laki pada umumnya, khususnya terhadap
suami.
Tarian
Kipas Pakarena memiliki aturan yang cukup unik, di mana penarinya tidak
diperkenankan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak
boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar
dua jam, jadi penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
TARIAN DARI : MALUKU
ð TARI LENSO
Tari Lenso adalah tarian muda-mudi dari daerah Maluku dan Minahasa Sulawesi
Utara. Tarian ini biasanya di bawakan secara ramai-ramai bila ada Pesta. Baik
Pesta Pernikahan, Panen Cengkeh, Tahun Baru dan kegiatan lainnya. Beberapa
sumber menyebutkan, tari lenso berasal dari tanah Maluku. Sedangkan sumber lain
menyebut tari ini berasal dari Minahasa.
Tarian ini
juga sekaligus ajang Pencarian jodoh bagi mereka yang masih bujang, dimana
ketika lenso atau selendang diterima merupakan tanda cinta diterima. Lenso
artinya Saputangan. Istilah Lenso, hanya dipakai oleh masyarakat di daerah
Sulawesi Utara dan daerah lain di Indonesia Timur.
Dalam tarian
ini, yang menjadi perantara adalah lenso atau selendang. Selendang inilah yang
menjadi isyarat: selendang dibuang berarti lamaran ditolak, sedangkan selendang
diterima berarti persetujuan.
ð TARI CAKALELE
Cakalele adalah tarian perang tradisional Maluku yang
digunakan untuk menyambut tamu ataupun dalam perayaan adat.Biasanya, tarian ini
dibawakan oleh 30 pria dan wanita.Tarian ini dilakukan secara berpasangan
dengan iringan musik drum, flute, bia (sejenis musik tiup).Para penari pria
biasanya mengenakan parang dan salawaku (perisai) sedangkan
penari wanita menggunakan lenso (sapu tangan) Penari pria mengenakan
kostum yang didominasi warna merah dan kuning, serta memakai penutup kepala aluminum yang
disisipi dengan bulu putih Kostum celana merah pada penari pria melambangkan
kepahlawanan, keberanian, dan patriotisme rakyat
Maluku. Pedang atau
parang pada tangan kanan penari melambangkan martabat penduduk Maluku yang
harus dijaga sampai mati, sedangkan perisai dan
teriakan keras para penari melambangkan gerakan protes melawan sistem pemerintahan yang
dianggap tidak memihak pada rakyat.Sumber lain menyatakan bahwa tarian ini
merupakan penghormatan atas nenek moyang bangsa Maluku yang merupakan pelaut. Sebelum
mengarungi lautan untuk membajak
pesawat, nenek moyang mereka mengadakan pesta dengan makan, minum, dan
berdansaSaat tari Cakalele ditampilkan, terkadang arwah nenek
moyang dapat memasuki penari dan kehadiran arwah tersebut dapat
dirasakan oleh penduduk asli.
TARIAN DARI : IRIAN
JAYA / PAPUA
ð TARI SELAMAT DATANG
Tarian selamat datang merupakan tarian yang menunjukkan kegembiraan hati penduduk dalam
menyambut para tamu yang dihormati. Tarian ini biasa diperagakan pada saat
kunjungan tamu.
Tarian ini memiliki gerakan khas seperti tari-tarian lain dari Papua yaitu gerakan yang semangat, dinamik dan menarik. Kekhasan yang lain adalah keunikan pakaian daerah serta aksesorisnya yang membuat tarian ini menarik.
Regu musisi yang memainkan alat musik untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele, Tifa, dan Bass Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri.
Tarian ini memiliki gerakan khas seperti tari-tarian lain dari Papua yaitu gerakan yang semangat, dinamik dan menarik. Kekhasan yang lain adalah keunikan pakaian daerah serta aksesorisnya yang membuat tarian ini menarik.
Regu musisi yang memainkan alat musik untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele, Tifa, dan Bass Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri.
siip
BalasHapusOke. Makasih telah berkunjung 😊😊
BalasHapusdosaaaa pak
BalasHapus